Ikatan Keluarga Alumni Politeknik Negeri Jember (IKAPJ) berpartisipasi aktif dalam kegiatan Scholarship Hack 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Jember.
Program ini dirancang khusus untuk membekali mahasiswa dan fresh graduate dengan strategi efektif dalam meraih berbagai beasiswa, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan beragam wawasan penting, mulai dari jenis-jenis beasiswa, persyaratan umum, tahapan seleksi, hingga bimbingan penyusunan dokumen pendukung seperti Curriculum Vitae (CV), motivation letter, study plan, dan surat rekomendasi.
Selain itu, peserta juga dibekali tips dan strategi menghadapi sesi wawancara, yang sering kali menjadi tahap paling menentukan dalam proses seleksi beasiswa.
Ketua IKAPJ, Firdaus Malik, menyampaikan bahwa keterlibatan alumni dalam kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata sinergi antara alumni dan mahasiswa aktif untuk meningkatkan daya saing akademik lulusan Politeknik Negeri Jember.
“Kami di IKAPJ berkomitmen untuk selalu mendukung mahasiswa Polije agar terus berkembang. Melalui kegiatan seperti Scholarship Hack ini, kami ingin membuka jalan agar mereka memiliki akses dan kemampuan lebih untuk bersaing mendapatkan beasiswa, baik nasional maupun internasional,” ujar Firdaus.
Ia juga menambahkan bahwa peran alumni tidak berhenti setelah lulus, melainkan terus berlanjut dalam bentuk pendampingan, mentoring, dan networking.
“Semangat alumni adalah semangat berbagi. Kami ingin setiap generasi Polije mampu melangkah lebih jauh,” imbuhnya.
Dengan terselenggaranya Scholarship Hack 2025, diharapkan semakin banyak mahasiswa dan lulusan Politeknik Negeri Jember yang mampu memanfaatkan peluang beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan membawa nama baik kampus di kancah nasional maupun internasional.
Ikatan Keluarga Alumni Politeknik Negeri Jember (IKAPJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kapasitas dan kompetensi mahasiswa, 07/08/ 2025. Kali ini, IKAPJ berpartisipasi dalam kegiatan Health Communication Development Class (HCDC) 2025 yang mengusung tema “Optimalisasi Komunikasi Kesehatan di Era Digitalisasi untuk Mewujudkan Tenaga Kesehatan yang Adaptif dan Inovatif.”
Kegiatan yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember ini menjadi ajang pembelajaran sekaligus refleksi penting bagi mahasiswa dan calon tenaga kesehatan.
Melalui acara ini, peserta diajak memahami betapa vitalnya peran komunikasi yang efektif dalam dunia kesehatan, terutama di tengah perkembangan teknologi digital yang begitu cepat.
Sebagai bentuk dukungan nyata, IKAPJ menghadirkan salah satu pengurusnya, Rizki Puspaning Safitri, S.ST, alumni Politeknik Negeri Jember jurusan kesehatan angkatan 2010 yang saat ini menjabat sebagai Komisi Organisasi IKAPJ, untuk berbagi pengalaman dan wawasan.
Rizki Puspaning Safitri saat penerimaan piagam
Dalam sesi pemaparan materinya, Rizki menekankan bahwa kemampuan komunikasi yang baik bukan sekadar keterampilan pelengkap, tetapi merupakan aspek kunci dalam pelayanan kesehatan. Ia mengajak peserta untuk memahami pentingnya komunikasi yang empatik, jelas, dan humanis agar dapat membangun kepercayaan antara tenaga kesehatan dan masyarakat.
“Di era digital, komunikasi bukan hanya soal berbicara langsung dengan pasien, tetapi juga bagaimana tenaga kesehatan mampu memanfaatkan media digital untuk menyampaikan pesan kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab,” ujar Rizki dalam penyampaiannya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perubahan teknologi, mulai dari cara menyebarkan informasi kesehatan di media sosial hingga menjaga etika profesional dalam komunikasi digital.
Kehadiran IKAPJ dalam kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara alumni dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember.
Melalui keterlibatan aktif seperti HCDC 2025, IKAPJ terus berkomitmen mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan, agar mampu menjadi tenaga profesional yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing di era digitalisasi.
Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali mencatat sejarah dengan menggelar Wisuda ke-48 yang berlangsung di GOR Perjuangan 45 Polije, Sabtu (11/10/2025).
Sebanyak 1.581 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan dari empat kampus, yakni Kampus Utama Jember, Kampus 2 Bondowoso, Kampus 3 Nganjuk, dan Kampus 4 Sidoarjo.
Prosesi wisuda dilaksanakan selama dua hari, pada 11 dan 12 Oktober 2025, dan dihadiri ribuan keluarga, dosen, serta tamu undangan.
Dalam sambutannya, Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian luar biasa tersebut.
“Wisuda ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga besar Polije, tetapi juga bagi seluruh orang tua dan masyarakat yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya di kampus vokasi unggulan ini,” ujarnya.
Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Polije karena kampus ini dipercaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai rujukan nasional program beasiswa tugas belajar atau alih jenjang pendidikan kesehatan.
Melalui program tersebut, tenaga kesehatan dari berbagai daerah di Indonesia dapat meningkatkan kualifikasi pendidikan dari Diploma 3 (D3) ke Sarjana Terapan (D4/S1) atau Profesi.
“Polije menerima amanah dari Kemenkes untuk melanjutkan keberlanjutan lintas jenjang di bidang kesehatan, khususnya ke jenjang S1 Terapan pada Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan,” jelas Saiful. “Ini menjadi bukti nyata implementasi tagline Kemendikbud Saintek Berdampak bagi masyarakat.”
Menurutnya, kepercayaan pemerintah tersebut menegaskan posisi Polije sebagai salah satu kampus vokasi terbaik di Indonesia.
“Amanah ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan mutu sumber daya manusia dan layanan pendidikan di seluruh kampus Polije,” tambahnya.
prosesi penyerahan alumni kpd IKAPJ
Selain dari pimpinan kampus, dukungan dan kebanggaan juga datang dari Ikatan Keluarga Alumni Politeknik Negeri Jember (IKAPJ). Ketua IKAPJ, Firdaus Malik, saat ditemui dilokasi dimana beliau juga bertugas pada prosesi penyerahan alumni setiap moment wisuda, menyampaikan apresiasi dan pesan inspiratif kepada para wisudawan.
“ Saya ucapkan Selamat kepada seluruh wisudawan Polije yang hari ini resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni. Gelar yang diraih bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk berkontribusi nyata di masyarakat,” ujar Firdaus.
Ia juga menegaskan bahwa peran alumni Polije telah terbukti di berbagai sektor industri dan pemerintahan, serta menjadi bukti nyata kualitas lulusan kampus vokasi tersebut. “Kami, para alumni, siap mendukung dan membuka jejaring kolaborasi bagi lulusan baru agar bisa berkembang di dunia kerja maupun wirausaha. Mari terus membawa nama baik almamater dengan semangat profesionalisme dan kepedulian sosial,” imbuhnya.
Tak hanya di tingkat nasional, Polije juga terus memperluas kiprahnya ke kancah internasional.
Tahun ini, kampus tersebut berhasil mencatat penerimaan mahasiswa baru terbanyak sepanjang sejarah, yakni sekitar 3.500 mahasiswa.
Selain itu, Polije juga menjadi tuan rumah ajang internasional Agricultural Innovation and Technology Competition (AITEc) yang diikuti enam negara dan berhasil meraih juara umum dalam bidang pertanian.
“Kepercayaan dan pengakuan internasional ini menunjukkan bahwa Polije mampu bersaing di tingkat global. Ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi perguruan tinggi unggul dan berdaya saing di bidang agrotropika,” tegas Saiful.
Menutup prosesi wisuda, Saiful berharap seluruh lulusan terus menjaga nama baik almamater dan membawa semangat vokasi di setiap langkah karier mereka.
“Jangan pernah berhenti belajar. Teruslah berinovasi, berkarya, dan berkontribusi bagi masyarakat. Jadilah kebanggaan Polije dan bukti nyata bahwa pendidikan vokasi bisa berdampak besar bagi bangsa,” pungkasnya.
Acara Launching dan Sarasehan Budaya Festival Sumber Tunjung yang bertema “TILIK SUMBER: Menemukan Kembali Ruang Budaya dan Sejarah Desa sebagai Upaya Pelestarian Kehidupan Berkelanjutan” di Kecamatan Panti pada tanggal 3 September 2024 menjadi momentum penting dalam mengangkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan.
Dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti Bambang Rudianto, S.Sos, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta Rifendi Wahjuwibakti, S.IP, Kepala Kecamatan Panti, acara ini juga dihadiri oleh para Kepala Desa dari tujuh desa di Kecamatan Panti dan guru-guru dari sekolah-sekolah setempat, menunjukkan dukungan yang kuat terhadap inisiatif pelestarian budaya dan lingkungan.
Sebagai narasumber, Gunawan Trip, Ketua Srawung Sastra, memberikan wawasan tentang pelestarian sastra dan seni tradisional. Siswanto S.Pd., M.A., Dosen Universitas Jember dan Ketua Lesbumi PCNU Jember, serta Firdaus Malik, S.ST, Aktivis Lingkungan sekaligus Ketua IKAPJ (Ikatan Keluarga Alumni Politeknik negeri Jember, juga memberikan kontribusi pada diskusi panel. Peserta acara terdiri dari siswa-siswa sekolah lokal, tokoh masyarakat, aktivis lingkungan, dan budayawan yang berpartisipasi aktif dalam diskusi yang berlangsung di Balai Kecamatan Panti.
Rangkaian acara dimulai dengan upacara pembukaan dan seremonial oleh para pejabat yang hadir. Dilanjutkan dengan diskusi panel yang diikuti dengan sesi tanya jawab, sebelum ditutup dengan pernyataan penutup. Dari acara ini, diharapkan tercapai beberapa hasil, antara lain meningkatnya kesadaran akan budaya dan sejarah lokal, penguatan ikatan komunitas melalui keterlibatan budaya, serta pengembangan strategi untuk kehidupan berkelanjutan dan pelestarian budaya. Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
Melalui Festival Sumber Tunjung, diharapkan masyarakat dapat menemukan kembali nilai-nilai budaya dan sejarah desa mereka, serta berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan demi generasi yang akan datang.
Acara ini menjadi langkah awal dalam upaya pelestarian kehidupan berkelanjutan melalui pengenalan kembali terhadap ruang budaya dan sejarah desa. Dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, hingga generasi muda, diharapkan kesadaran akan pelestarian budaya dan lingkungan semakin meningkat.
Pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau kelompok tertentu, namun harus menjadi komitmen bersama bagi seluruh masyarakat. Dengan memahami nilai-nilai budaya dan sejarah lokal, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan turut serta dalam menjaga kelestariannya.
Festival Sumber Tunjung juga memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih mengenal warisan budaya dan sejarah desa mereka. Dengan demikian, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan.
Pelestarian budaya dan lingkungan bukanlah hal yang mudah, namun dengan adanya kesadaran bersama dan komitmen untuk bertindak, hal ini dapat tercapai. Melalui Festival Sumber Tunjung, diharapkan akan lahir gerakan yang lebih luas dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan, sehingga dapat diteruskan hingga generasi-generasi mendatang.
Dengan demikian, Festival Sumber Tunjung bukan hanya sekadar acara seremonial, namun merupakan langkah nyata dalam upaya pelestarian kehidupan berkelanjutan melalui pengenalan kembali terhadap ruang budaya dan sejarah desa. Semoga festival ini dapat menjadi titik awal bagi perubahan positif dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan di Kecamatan Panti dan sekitarnya.