Jember – Banyak manfaat psikologis yang didapat dari acara reuni, mulai dari bertemu kembali dengan teman lama, berbagi tawa, hingga mengenang masa lalu yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan rasa bahagia. Hal tersebut tergambar jelas dalam kegiatan Reuni Perak Alumni Politeknik Negeri Jember (Polije) Angkatan 1997 yang digelar pada Minggu, 6 Juli 2025 di Gedung Peternakan Polije.
Acara yang dihadiri lebih dari 100 alumni, baik secara langsung maupun melalui Zoom, berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan. Reuni tersebut menjadi ajang mempererat kembali silaturahmi yang sempat terputus akibat kesibukan masing-masing alumni.
Selain bernostalgia, pertemuan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring sosial dan profesional antaralumni. Interaksi yang terjalin selama acara memberikan ruang bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman hidup, karier, dan inspirasi setelah puluhan tahun berpisah sejak masa kuliah.
Menurut Zaenal Arifin, alumni Polije angkatan 1991, reuni bukan sekadar ajang temu kangen, tetapi juga sarana untuk mengapresiasi proses tumbuh bersama di masa lalu.
“Momen ini menjadi sarana untuk mengapresiasi proses tumbuh bersama yang pernah terjadi, selain itu reuni alumni merupakan wadah potensial untuk membangun jejaring profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Bendahara Ikatan Alumni Politeknik Negeri Jember (IKAPJ) Arie Prihastuti menambahkan bahwa hubungan emosional yang telah terbentuk selama masa kuliah membuat kerja sama antarlulusan menjadi lebih mudah dan penuh kepercayaan.
“Banyak alumni Polije yang kini menempati posisi strategis di berbagai bidang. Reuni bisa menjadi awal kolaborasi baru untuk kemajuan bersama,” ungkapnya.
Ketua IKAPJ, Firdaus Malik, dalam sambutannya juga menegaskan bahwa reuni bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga bentuk kontribusi nyata kepada almamater.
“Melalui kegiatan ini, alumni dapat berdiskusi dan memberikan masukan konstruktif bagi pengembangan kampus, mulai dari kurikulum, fasilitas, hingga dukungan beasiswa bagi mahasiswa aktif,” jelasnya.
Menariknya, reuni kali ini tidak hanya dihadiri oleh alumni angkatan 1997. Chalcink, alumni peternakan angkatan 2015, turut hadir dan memberikan pandangan positif.
“Kehadiran alumni yang sukses bisa menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Ini adalah bentuk terapi sosial alami yang memberikan kehangatan emosional dan rasa memiliki,” tutur Chalcink.
Dengan semangat kebersamaan dan kontribusi nyata terhadap almamater, Reuni Perak Polije 1997 membuktikan bahwa reuni bukan sekadar temu kangen. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wadah memperkuat jaringan sosial dan profesional, sekaligus merayakan perjalanan hidup para alumni yang terus berkiprah di berbagai bidang.